Senin, 30 Mei 2011

Perkembangan

Sebagai pusat pelayanan jasa dan perdagangan, kota Cianjur harus berperan dalam melayani kegiatan pemasaran komoditi perdagangan ke wilayah lebih luas. Peningkatan berbagai hasil produksi masyarakat di sekitarnya, terutama di sektor pertanian jelas memerlukan sarana pemasaran yang lebih memadai. Demikian pula masyarakat konsumen dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, memerlukan tempat belanja yang lebih baik dan lengkap. Oleh karena itu, di kota Cianjur kini terdapat pusat-pusat perdagangan tradisional tetapi berwajah modern yaitu dengan di bangunnya Pasar Induk Cianjur dan Pasar Muka Cianjur yang di lengkapi departement store Ramayana. Disamping tempat pembelanjaan lainnya seperti Pusat Glosir dan Super Mall Mayofield, yang terletak di Jl. Dr. Muwardi -Rancagoong.Toserba Selamat, di jl.Siliwangi perempatan Joglo Cianjur

Lapangan Prawatasari Joglo Cianjur :
Salah satu sarana olahraga masyarakat Cianjur.
Pertumbuhan dan Perkembangan kota Cianjur pada dasarnya saling bergantungan dengan daerah yang lebih luas (regional), yaitu berupa interaksi kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Selaras dengan hal tersebut, di dalam konsep pengembangan wilayah regional Jawa Barat, kota Cianjur termasuk daerah penyangga pengaruh pengembangan wilayah Bandung Raya.Beberapa fungsi yang sangat menonjol, yaitu sebagai pusat pemerintah, perdagangan dan jasa, serta pusat pengembangan sosial budaya. Disamping itu, kota Cianjur di lintasi jaringan jalan antara kota-kota besar, seperti Bandung dan Jakarta sehingga potensi itu memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan Kabupaten Cianjur maupun bagi kota Cianjur sendiri.

Pasar Muka : Pasar semi modern wujud
kemajuan perekonomian masyarakat.
Untuk memperluas jaringan jalan di kota Cianjur, Pemerintah daerah membangun jaringan-jaringan jalan baru. Salah satu adalah Jalan Dr. Muwardi-Rancagoong sepanjang 3,6 km di sebelah timur kota Cianjur. Jaringan jalan ini menghubungkan arus bolak balik kendaraan dari Jakarta - Bogor - Bandung yang melewati Sukabumi tanpa harus melewati jaringan jalan di pusat kota Cianjur yang kepadatannya sudah cukup tinggi. Dengan di bangunnya jalan tersebut, disamping dalam rangka pengembangan kota Cianjur serta untuk memperluas pergerakan aktivitas masyarakat perkotaan, juga akan mendorong perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pusat perbelanjaan : Aman, Nyaman & Lengkap.
Ruas jalan lainnya yang dibangun ialah jalan lingkar belakang terminal bis Rawabango - Bojong - Maleber di Kecamatan Karangtengah sepanjang 3 km. Ruas jalan ini di bangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada ruas jalan di depan terminal bus Rawabango.

Sebuah kota tanpa dilihat ukuran besar kecilnya akan selalu dipengaruhi oleh perkembangan mobilitas dan aktivitas penduduk. Kota Cianjur yang dilintasi kota-kota besar (Bandung-Jakarta) menuntut adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai yakni mewujudkan kota Cianjur yang nyaman dan membetahkan sebagai salah satu tujuan investasi dan pariwisata andalan.Untuk itu dilakukan re-design / penataan dan pembenahan kembali kota Cianjur melalui Revisi Tata Ruang Kota Cianjur.

Dalam rangka memperluas kota Cianjur, ada obsesi yang ingin diwujudkan dalam strategi jangka panjang yaitu ; pembangunan jalan lingkar timur dari awal ruas Workshop sampai akhir ruas Rawabango, pembangunan jalan tembus awal ruas jalan Sindanglaka sampai akhir ruas Rawabango dan pembangunan/relokasi sub terminal di Kawasan , Sindanglaka, Karangtengah dan Warungbatu Panembong. Masyarakat Cianjur dikenal sebagai masyarakat yang 'nyantri' religius. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin menguatnya komitmen masyarakat Cianjur untuk melaksanakan Syari'at Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kamis, 26 Mei 2011



CianjurNEWS(4/12) Enam kecamatan di Kabupaten Cianjur menerima program Pondok Pesantren Bersih dan Islami (Pontren Bersemi). Program dengan pemberian bantuan stimulan untuk sarana dan prasarana air bersih itu digulirkan awal Desember ini.
Program tersebut masih dalam proses pengajuan proposal dari tiap pesantren di enam kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukaresmi, Mande, Cikalongkulon, Tanggeung, Ciranjang, dan Pagelaran.
Program bantuan stimulan itu dikhususkan bagi pondok pesantren dengan tingkat sanitasi air yang cukup memprihatinkan.
Bantuan terlebih dahulu akan diberikan 50 persen dari rencana anggaran dalam setiap proposal. "Setelah program pengadaan sanitasi berjalan sisanya baru kita serahkan," ujar Pimpinan Pelaksana (Pinlak) Pontren Bersemi Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Agus Setiabudi M Kes kepada Radar, kemarin.
Kegiatan tersebut juga diarahkan langsung kepada faktor-faktor yang mendasari timbulnya penyakit-penyakit berbasis lingkungan, terutama yang sering timbul di Pondok Pesantren seperti penyakit diare, ISPA, kulit yang diakibatkan oleh masalah pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Cara membantu mempercepat proses penurunan angka penyakit maupun kematian yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit tersebut perlu upaya pemberdayaan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar," ujar Agus.
Dukungan kegiatan Pontren Bersemi diharapkan pondok pesantren dapat lebih berpartisipasi aktif dalam upaya mengembangkan dan memberi dampak terhadap masyarakat di sekitarnya untuk mengubah perilaku yang tidak baik menjadi baik.
Pontren Bersemi merupakan pengembangan dari program layanan jasa lingkungan yang intervensinya menitikberatkan pada tatanan institusi pendidikan, yaitu pondok pesantren. "Kegiatan ini upaya mendorong tumbuhnya pemahaman, kesadaran dan kemampuan meningkatkan peran serta perilaku hidup bersih dan sehat," imbuhnya.
Sebelumnya upaya sosialisasi program itu telah dilakukan kepada pengurus dan tokoh masyarakat sekitar pondok pesantren di enam kecamatan. Dalam kesempatan itu komitmen dengan sasaran, pembekalan materi pendidikan tentang PHBS serta pendekatan partisipatif dengan metode field base training diberikan.

Jumat, 20 Mei 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi mereka yang berkecimpung dalam aktivitas Human Resources, istilah Job Analysis, Job Description, Job Specification dan Job Evaluation bukanlah istilah yang asing. Istilah-istilah tersebut dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Analisa Jabatan, Uraian Jabatan, Spsifikasi Jabatan dan Penilaian jabatan. Untuk itu perlu dimengerti apa dan bagaimana berfungsinya aktivitas-aktivitas tersebut termasuk mengapa perangkat tersebut diperlukan.
Organisasi manapun di dunia jika dikelola dengan benar selalu menggunakan strategi dalam menjalankan roda organisasinya. Yang dimaksud strategi disini adalah “rencana apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi”. Walaupun ini bukan definisi ilmiah tetapi merupakan definisi praktis, namun kiranya cukup untuk memulai topic pembicaraan kali ini.
Strategi organisasi, yang dalam pengembangannya dipengaruhi oleh faktor luar maupun faktor dalam di dalam organisasi, selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut oleh Divisi-divisi seperti Keuangan, Komisi-komisi, dll yang ada dalam organisasi tersebut. Sehingga nantinya akan ada perencanaan di dalam divisi-divisi tersebut. Selanjutnya perencanaan Divisi tersebut akan dijabarkan lebih lanjut lagi dengan lebih terperinci menjadi Goal dan Objektip oleh departemen-departemen atau bagian-bagian lain dalam Divisi masing-masing. Untuk Human Resources Department misalnya dibagi dalam Recruitmen, Pengupahan, Training and Development dsb. Namun sebelum masuk lebih dalam kiranya perlu dikemukakan atas beberapa istilah yang mungkin perlu dikaji.
1.      Posisi: (sering disebut pula “kedudukan”) adalah sekelompok tugas yang dilimpahkan kepada seseorang. Banyaknya posisi dalam suatu organisasi adalah sebanyak personalia dalam organisasi itu.
2.      Jabatan: merupakan sekelompok posisi yang sama dalam jenis dan tingkatan pekerjaannya. Dalam beberapa hal sebuah posisi yang tercakup dalam jabatan itu karena tidak ada posisi lainnya yang sama.
3.      Okupasi: merupakan sekelompok jabatan yang sama dalam jenis pekerjaan dan ditemukan di seluruh organisasi. Suatu okupasi adalah suatu golongan pekerjaan yang ditemukan dalam banyak organisasi. Mengapa Analisa Jabatan? Karena pada dasarnya focus utama dari Human Resources dari suatu organisasi adalah manusia yang berkarya atau bekerja di lingkup organisasi tersbut serta pekerjaannya/karyanya yang dikerjakan oleh manusia tersebut.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang dimaksud dengan analisa jabatan?Secara umum dapat didefinisikan dengan “suatu proses secara sistematis untuk mendapatkan informasi-informasi yang penting dan relevan mengenai suatu jabatan”. Dengan demikian analisa jabatan merupakan suatu proses pengkajian dan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu. Dalam kenyataannya ini merupakan suatu prosedur untuk mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menarik kesimpulan berdasarkan segala fakta yang relevan dengan jabatan secara sistematis. Oleh karena itu analisa jabatan menyelidiki tugas-tugas, proses-proses, peraturan-peraturan, wewenang-wewenang dan tanggung jawab, kondisi-kondisi kerja dan syarat-syarat perseorangan. Artinya bahwa analisa jabatan berhubungan dengan jabatan dan kondisi mengenai pemegang jabatan (pekerja) untuk melangsungkan jabatan tersebut.

Terbatasnya pengetahuan tentang jabatan-jabatan yang ada dalam perusahaan seringkali terjadi karena tidak adanya keseragaman istilah (nama jabatan) dan juga karena selalu terjadi perubahan-perubahan pada jabatan itu sendiri. Sering dijumpai adanya jabatan yang sama untuk jabatan-jabatan yang mempunyai tugas-tugas yang berbeda. Sebaliknya untuk tugas-tugas yang sama ada kalanya diberikan nama jabatan yang berbeda pada perusahaan yang berbeda.
Contoh kebanyakan perusahaan hanya tahu bahwa misalnya mereka mempunyai 5 orang tukang ketik, 20 orang operator dan 8 orang ahli teknik. Namun apa yang sebenarnya dilakukan oleh orang-orang tersebut belum tentu diketahui secara jelas oleh perusahaan. Bahkan ironisnya para pemegang jabatan itu sendiri kadang kala tidak tahu atau merasa ragu tentang siapa yang seharusnya ia kerjakan. Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan Analisa Jabatan. Suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang berhubungan dengan suatu jabatan. Berdasarkan uraian diatas maka dibawah ini akan lebih dijelaskan lagi analisis jabatan pada seorang yang bergerak di dinas perhubungan.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran mengenai analisis pada dinas perhubungan

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pemakaian atau kegunaan Analisa Jabatan pada umumnya digunakan untuk keperluan :
1.      Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang Jabatan)
a. Penyusunan organisasi baru
b. Penyempumaan organisasi yang sekarang
c. Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang dan tanggungjawab tiap jabatan.
2.      Kepegawaian
a. Rekrutmen seleksi/penempatan
b. Penilaian jabatan (Evaluasi jabatan)
c. Penyusunanjenjang karir (Career Planning)
d. Mutasi/promosi/rotasi (kaitannya erat dengan c)
e. Program pelatihan
3.      ketataklaksanaan
a. Tata laksana
b. Tata kerja/prosedur

D. Manfaat Penulisan
Banyak sekali masalah yang dihadapi dianas-dianas termasuk dinas perhubungan dalam pekerjaan dan tugas-tugas nya. Sebab itu, laporan ini disusun untuk keperluan identifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh dinas tersebut agar tidak terjebak dalam permasalahan itu dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pekerjaan. Laporan ini dapat digunakan untuk keperluan akademik dan juga untuk penunjang peningkatan mutu pekerjaan.

E.  Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode kajian kepustakaan dimana penulis berpedomanan pada buku-buku yang berkaitan dengan analisis jabatan dan sumber lain yang mendukung penulisan laporan ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Analisis Jabatan

1. Pengertian Analisis Jabatan
Analisis Jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang behubungan dengan suatu jabatan. Analisa jabatan adalah sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti tentang jabatan tersebut. Ada 3 tahap penting dalam proses analisis jabatan, yaitu (1) mengumpulkan informasi, (2) menganalisis dan mengelola informasi jabatan, dan (3) menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang baku. Analisis jabatan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan uraian jabatan yang baik pula, dan kemudian dapat dijadikan bahan baku yang baik untuk proses pengelolaan SDM yang lain (evaluasi jabatan, rekrutmen dan seleksi, manajemen kinerja, penyusunan kompetensi, pelatihan). Ada sejumlah prinsip penting yang harus dipegang dalam melakukan proses analisis jabatan.
Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat,mempelajari dan menyimpulkan keterangan keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu :
a.      Apa yang dilakukan tugas Dinas tersebut
b.      Apa wewenang dan tanggung jawabnya
c.       Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
d.      Bagaimana cara melakukannya
e.      Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
f.        Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
g.      Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut
h.      Dan lain-lain
Beberapa Istilah Dalam Jabatan : Unsur atau elemen, ialah komponen yang terkecil suatu pekerjaan, misalnya memutar, menarik, menggosok, dan mengangkat Tugas atau Task adalah adalah sekumpulan unsur yang merupakan usaha pokok yang dikerjakan karyawan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan alat kerja dan dalam kondisi jabatan tertentu. Kedududukan atau posisi adalah sekumpulan tugas yang diberikan kepada seseorang pegawai atau pekerja yakni seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada seseorang pegawai atau pekerja. Pekerjaan atau job adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan dalam tugas-tugas pokoknya dan berada dalam satu unit organisasi. Jabatan atau accupation adalah sekumpulan pekerjaanyang berisi tugas-tugas pokok yang mempunyai persamaan, dan yang telah sesuai dengan satuan organisasi.

2. Prinsp-Prinsip Analisis Jabatan
Ada sejumlah prinsip-prinsip penting yang harus dipegang dalam melakukan proses analisis jabatan yakni :
a.      Proses analisis dilakukan untuk memahami apa tanggung jawab setiap jabatan dan kontribusi hasil jabatan tersebut terhadap pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Dengan analisis ini, maka nantinya uraian jabatan akan menjadi daftar tanggung jawab, bukan daftar tugas atau aktivitas.
b.      Yang dianalisis adalah jabatan, bukan pemegang jabatan yang saat ini kebetulan sedang memangku jabatan tersebut. Ini penting untuk menghindari bias kita menganalisis jabatan berdasarkan kemampuan, kinerja, gaya atau metoda kerja dari pemegang jabatan saat ini. Yang perlu kita analisis adalah standar desain jabatan tersebut berdasarkan struktur organisasi yang ada saat ini.
c.       Kondisi jabatan yang dianalisis dan akan dituangkan dalam uraian jabatan adalah kondisi jabatan saat ini berdasarkan fakta yang ada sesuai rancangan strategi dan struktur organisasi.
Prinsip-prinsip ini penting untuk dipahami karena sering terjadi di banyak organisasi, uraian jabatan dibuat berdasarkan “selera” masing-masing atasan, atau bahkan diserahkan untuk dibuat oleh pemegang jabatan. Ini membuat tidak adanya standar batasan jabatan yang sebenarnya diinginkan oleh organisasi. Jika hal ini terjadi, maka akan mudah untuk diperkirakan munculnya banyak masalah mengenai tumpang-tindih tanggung jawab antarjabatan, atau rangkap-merangkap tanggung jawab oleh karena ada beberapa tanggung jawab yang ternyata tidak tercakup di jabatan apapun. Juga akan dapat terjadi adanya jabatan yang beban tanggung jawabnya sangat besar/luas, sementara jabatan lain terlihat sangat sempit dan ringan, sehingga tidak ada perimbangan cakupan pekerjaan, yang dapat menimbulkan banyak masalah seperti.

3. Tujuan Analisis Jabatan

Analisa jabatan memiliki tujuan:
• Pengembangan Karir
• Aspek Legal
• Penilaian Kinerja
• Rekruitment dan seleksi
• Pelatihan
• Penetapan Gaji
• Klasifikasi jabatan






4. Pentingnya Analisis Jabatan

Informasi dasar dan penting mengenai jabatan ini diperlukan oleh banyak pihak, mulai dari pemegang jabatan (agar ia mengerti apa yang dituntut dari jabatan tersebut), perekrut (agar mengerti orang seperti apa yang sesuai untuk mengisinya), atasan (supaya memahami apa yang ia tuntut dari pekerjaan bawahannya dan menjadi dasar yang objektif untuk mengkomunikasikan ekspektasi organisasi terhadap bawahannya, serta dasar untuk pengukuran kinerja), hingga bagi pengelola pelatihan (agar mengerti kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh setiap pemegang jabatan). Penyusunan uraian jabatan harus dilakukan dengan baik agar mudah dimengerti. Untuk itulah diperlukan suatu proses yang terstruktur pula, yang dikenal dengan analisis jabatan.
Peran Analisis Jabatan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu pengetahuan yang eksplisit dan terperinci mengenai setiap jabatan sangatlah diperlukan, antara lain untuk keperluan:Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja Menentukan besarnya upah, merancang jalur karir pekerja / pegawai, menetapkan beban kerja yang pantas dan adil, merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif . Selain memberikan manfaat bagi organisasi, analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Dengan ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kualifikasi yang ia miliki, berarti para pegawai tersebut telah diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.

5. Isi Analisis Jabatan

Analisis Jabatan mencakup elemen-elemen , yaitu : Uraian jabatan adalah satu pernyataan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Kebanyakan uraiannya memuat : identifikasi jabatan, ringkasan jabatan, hubungan-tanggung jawab-kewajiban, wewenang dari pemegang jabtan, standar kinerja, dan kondisi kerja , Spesifikasi jabatan menunjukkan orang macam apakah yang direkrut dan dalam kualitas apakah orang tersebut hendaknya diuji. Beberapa jenisnya : spesifikasi untuk personel terlatih dan tidak terlatih, spesifikasi jabtan berdasarkan penilaian, spesifikasi jabatan berdasarkan pada analisis statistic. Pemekaran jabatan : menugaskan para karyawan dengan kegiatan tambahan pada level yang sama sehingga meningkatkan jumalah kegiatan yang mereka lakukan.

6. Prosedur Analisis Jabatan

Prosedur yang ditempuh dalam melakukan analisis jabatan yakni:

a.       Wawancara : wawancara individual, wawancara kelompok dan wawancara penyelia dengan beberapa pertanyaan khas : apa saja yang dilakukan oleh jabatan, apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda?apa persisnya yang anda lakukan?
b.      Kuesioner : meminta karyawan mengisi kuesioner utk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka,
c.       Observasi : dapat bermanfaat bila jabatan-jabatan terutama terdiri dari kegiatan yang daapt diobservasi secara fisik (penjaga gedung,pekerja lini perakitan & pegawai akunting)
d.    Buku Harian (diary/logs) peserta.
Analisis jabatan dilaksanakan secara sistematis dengan tahapan sebagai berikut:
·         pengumpulan data; Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:
o   Formulir Isian, berupa pengumpulan data dan inventarisasi jumlah pemangku jabatan.
o   wawancara;
o   pengamatan langsung; dan
o   referensi.
·         pengolahan data; Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan :
o   rekapitulasi jumlah beban kerja jabatan;
o   perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi jabatan dan prestasi kerja jabatan; dan
o   rekapitulasi kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi unit dan prestasi kerja unit.
·         penelaahan hasil olahan data, Penelaahan hasil olahan data sebagaimana dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat dan objektif serta sesuai dengan kondisi senyatanya.
·         penetapan hasil analisis beban kerja.
B. Dinas Yang Diteliti
Dalam laporan ini bidang yang diteliti oleh penyusun yakni Dinas perhubungan. Dinas perhubungan adalah salah satu bidang pekerjaan yang bergerak dibidang perhubungan yang bertugas membantu pelayanan bagi masyarakat.
Dalam analisis jabatan ini akan diteliti mengenai permasalahan-permasalahan yang sering dialami oleh dinas perhubungan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi pelayanan bagi masyarakat.







BAB III
PEMBAHASAN

Alamat Dinas perhubungan
Jl. Dr Muwardi No.395 Tlp.(0263) 263424
Kedudukan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana otonom daerah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika,dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Visi
LEBIH CERDAS, LEBIH SEHAT, LEBIH SEJAHTERA DAN LEBIH BERAKHLAKUL KARIMAH MERUPAKAN INSPIRASI MOTIVASI UNTUK TERWUJUDNYA KABUPATEN CIANJUR SEBAGAI MASYARAKAT BERBUDAYA INFORMASI SERTA KONDISI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN YANG TERTIB, AMAN, LANCAR DAN NYAMAN PADA TAHUN 2011.
Misi
  • Meningkatkan daya layanan informasi melalui telematika.
  • Meningkatkan manajemen transportasi daerah.
  • Meningkatkan daya dukung pelayanan informasi dan perhubungan.
Strategi
STRATEGI YANG MENUNJANG MISI PERTAMA, YAITU :
  • Pemeratan aksebilitas masyarakat terhadap informasi dengan daya jangkauan pos, komunikasi dan informatika.
  • Peningkatan kualitas pelayanan jasa pos, komunikasi dan informatika terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
  • Peningkatan koordinasi sektoral dengan asosiasi usaha pos, komunikasi dan informatika melalui forum asosiasi.




STRATEGI YANG MENUNJANG MISI KEDUA, YAITU :
  • Pengaturan penggunaan sistem jalan, dan pusat-pusat kegiatan wilayah.
  • Penegakan tata tertib lalu lintas.
  • Pengembangan pelayanan angkutan bagi para pengguna jalan.
  • Meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan.
  • Pengaturan parkir kendaraan (standar dan tipe parkir).
  • Pengaturan kendaraan angkutan umum baik orang maupun barang.
TUGAS DAN FUNGSI
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika berdasarkan azaz otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
  1. Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan lapoan penyelenggara   sebagai urusan pemerintah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang- undangan yang berlaku;  
  2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di  bidang perhubungan, komunikasi dan   informatika  sesuai dengan ketentuan dan/atau  peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dinas dalam menyelenggarakan sebagai urusan pemerintah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan  oleh Bupati sesuai dengan  tugas dan fungsi Dinas.








ORGANISASI




KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Drs. EDI IRYANA
196607311997031004


SEKRETARIS
KUSNA SUNARYA
196008071987031009


       KEPALA SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
       ACHMAD HIDAYAT
       NIP.195611301979031003


       KEPALA SUB BAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
       NANI KURNIASIH, SIP
       NIP.195707191993112001

       KEPALA SUB BAG PENYUSUNAN PROGRAM
       BAMBANG EKO SRI PURWANTO, S.IP, MM
       NIP.196509021986031008

KEPALA BIDANG LALU LINTAS
SUPARDAN, SH
196004091983031007


       KEPALA SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALULINTAS
       EUIS KURNIATI, SH
       NIP.195805181986032004


       KEPALA SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL
       EDI HERMAN
       NIP.195601231986031003


KEPALA BIDANG ANGKUTAN
Drs. KUNTJARA SOBANDI SACHRI, M.Si
196112101983031019


       KEPALA SEKSI ANGKUTAN DAN TRAYEK
       TANTAN ERNAWAN
       NIP.196404221986091001


       KEPALA SEKSI ANGKUTAN KHUSUS DAN BARANG
       MUSTOFA
       NIP.196007151986031013



       KEPALA SEKSI BINA USAHA ANGKUTAN
       AKHI ZULBAKHRI, SH
       NIP.196909091998031007



KEPALA BIDANG PRASARANA DAN SARANA PERHUBUNGAN
RACHMAT HARTONO, SH
197402201997031003


       KEPALA SEKSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
       SANDY ZAINI IBRAHIM, SH
       NIP.197407211997031009


       KEPALA SEKSI PRASARANA DAN SARANA LALU LINTAS
       GAGAN RUSGANDA, S.Sit
       NIP.197906062001121002

KEPALA BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Drs. DADANG SUPRIADI, M.Pd
195808101979121002

       KEPALA BINA KELEMBAGAAN USAHA POS DAN TELEKOMUNIKASI
       R LIA LATIFAH, BSC
       NIP.195707211986032003


       KEPALA SEKSI BINA SARANA KOMUNIKASI
       Dra. YUYUN WAHYUNI
       NIP.196409021989032004


       KEPALA SEKSI DESIMINASI INFORMASI
       Drs. BAMBANG HERMANA
       NIP.195803281989031004



BAB IV
METODE DAN PROSEDUR KERJA

PROGRAM DAN KEGIATAN
  1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
    • Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
  2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Rambu-Rambu Lalulintas
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/Traffic Light
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/Warning Light
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Papan Informasi Tarif Parkir
    • Rehabilitasi/Pemeliharaan Pos Retribusi Parkir
  3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
    • Pengendalian/Penyelenggaraan lalulintas angkutan lebaran, natal dan tahun baru 2010
    • Pengembangan informasi pelayanan bidang angkutan
  4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalulintas
    • Pengadan dan Pemasangan rambu-rambu lalulintas
    • Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalulintas (L-2009)
    • Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan
    • Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan (L-2009)
    • Pengadaan Kerucut lalulintas
    • Bakorlantas
    • Penataan Simpang
  5. Program Peningkatan Kelalaikan Pengoprasian Kendaraan Bermotor
    • Pengadaan alat Pengujian Kendaraan Bermoto
    • Pengujian Keliling dan Operasional Genset
    • Pengadaan dan Pelaksanaan Cat Samping Kendaraan
  6. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
    • Pengadaan alat-alat Studio dan Komunikasi
    • Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi
    • Pendampingan Program GPOBA (Extending Telecomunication in Rural Indonesia)
    • Pemeliharaan Website dan Sewa Jaringan
    • Pengadaan dan Pemeliharaan Pemancar Radio
  7. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media
    • Sosialisasi Program Pemerintah Melalui Siaran Radio
    • Sosialisasi Program Pemerintah Melalui Pertunjukan Rakyat


BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan

Analisis Jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang behubungan dengan suatu jabatan. Analisa jabatan adalah sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti tentang jabatan tersebut. Ada 3 tahap penting dalam proses analisis jabatan, yaitu (1) mengumpulkan informasi, (2) menganalisis dan mengelola informasi jabatan, dan (3) menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang baku. Analisis jabatan penting dilakukan untuk meningkatkan prestasi pekerjaan dan untuk menemukan permasalaahn-permasalahan yang dihadapi oleh sesorang dalam bekerja dalam hubungan pekerjaan.
Dan untuk melakukan analisis jabatan diperlukan prinsip-prinsip agar analisis yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang diinginkan.

b. Saran

Dalam penulisan laporan ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, dan mungkin laporan ini tak sesuai dengan harapan para pembaca. Untuk itu masukan dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan.
Dan penyusun berharap laporan yang telah tersusun ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh bidan khusususnya dalam meningkatkan prestasi kerja para bidan dan masyarakat umum dalam hal pengawasan terhadap kinerja para sbidan.